Minggu, 30 Desember 2012

Lets be bestfriend Forever

 30 Desember 2012

Jarum jam belum menunjuk ke angka sepuluh tapi kemacetan mulai mengular. Kendaraan yang hendak keluar dari area Balikpapan Plaza seperti tidak ada habisnya.

Minggu, 23 Desember 2012

Ing...



Ing...
: padamu aku mengadu

musim beralih lagi, seperti hatimu yang tak pernah menetap
langit perak membawa kabar tak sedap
menumpahkan secawan resah di setiap bulirnya yang jatuh menjejaki bumi

Ketika Sepatu Lucy Hilang



How could I live without my heels?” desahnya sedih. Rautnya tidak jauh beda dengan seorang pecinta kucing yang mengetahui angora kesayangannya telah mati.

Aku bisa mengerti kalau itu kucing tapi ini sepatu!

Missing Heel in Chic


Ga nyangka!
Itu yang terlintas di dalam pikiran saya ketika membaca inbox yang mbak Naminist Popy pagi tadi. Cerpen berjudul Missing Heel yang saya kirim tanggal 12 Oktober 2012 dimuat di majalah CHIC edisi 130 / 12 - 26 Desember 2012.

Finally, dapat kesempatan menikmati tanggal cantik itu juga: 12 12 12 #abaikan!

Sabtu, 22 Desember 2012

#postcardfiction: Mesin Waktu Buat Ibu



Perempuan itu meletakkan tas kerjanya di tepi tempat tidurnya yang terlihat berantakan. Bocah berusia sembilan tahun itu terlelap dengan posisi telentang sambil mendengkur lirih. Beberapa mainan berserakan di sisinya. Perempuan itu tersenyum menatapi wajah malaikat yang ada di hadapannya. Enggan membangunkannya meskipun dia ingin sekali memeluknya. Dia mendesah panjang lalu memungut guling yang jatuh di atas lantai keramik.

Kamis, 20 Desember 2012

#postcardfiction : Pernyataan Rasa



Dear Ing,

Aku masih menyimpan sepatu berpita biru yang kau hadiahkan padaku. Aku belum pernah memakainya keluar rumah. Hanya sesekali mencobanya ketika berada di kamar sendirian. Awalnya aku tak berani melihat bayangan diriku sendiri saat mematut diri di depan cermin. Aku terlihat aneh sewaktu mencoba memadu padankan sepatu itu dengan pakaian yang aku punya. Entah! Rasanya selalu tidak pas. Mungkin karena aku belum terbiasa atau memang hanya aku yang tak ingin berubah.

Rabu, 19 Desember 2012

[Samurangau] Menjaring Sinyal


Saya bukannya lagi kurang kerjaan. Apalagi mendadak menjadikan satu-satunya alat komunikasi yang saya punya sebagai pajangan. Di dapur pula. kekekeke... Tapi, cara inilah yang menjadi salah satu alternatif yang bisa digunakan supaya saya bisa tetap menghubungi kerabat di luar Samurangau. Meskipun akhirnya saya harus bolak balik setiap kali tanda ada pesan masuk terdengar.

Selasa, 18 Desember 2012

[samurangau] writing class untuk mereka yang senang menulis



Seharusnya saya menuliskan ini begitu saya tiba di Balikpapan, ketika ingatan saya masih segar. Kadang-kadang, saking banyaknya hal yang saya pikirkan, ada bagian-bagian penting yang justru terserabut dari ingatan saya.

Kunjungan terakhir saya ke Samurangau sudah berlalu seminggu yang lalu. Saya harus menyerah akhirnya, pada kondisi tubuh saya yang semakin berkurang daya tahannya. Alhamdulillah, selama berada di sana, saya masih diberi kekuatan meskipun suara saya berubah 'seksi' kekekeke....

Jumat, 07 Desember 2012

Broken



Keira terus berlari. Tak peduli luka kecil di kaki kirinya yang berdarah. Luka akibat terjatuh ketika tergesa-gesa menuruni tangga. Perihnya tak sebanding dengan perasaan yang meledak-ledak di di hatinya.
Tak akan pernah bisa sebanding.
“Hati-hati, Kei!” pesan Naomi panik ketika Keira menabraknya. Buah-buah apel yang baru saja dibelinya di minimarket seberang jalan berhamburan di lantai.
“Maafkan aku!” seru Keira terus berlari. Dia tak berhenti untuk membantu Naomi yang bermuka masam karena membereskan kekacauan yang dibuatnya. Sebenarnya dia ingin tapi tak ada waktu.

Rabu, 05 Desember 2012

Aku tak bisa bilang



Fla meletakkan cangkir putih berisi kopi di depan Tegar. Suara cangkir beradu dengan permukaan meja yang berlapis kaca membuat lelaki itu mengangkat kepalanya sedikit  lalu tersenyum sekilas. Jari-jarinya kembali menari di atas keyboard. Membanjiri halaman putih ke sekian dengan kombinasi huruf yang membuat Fla mengalihkan pandangannya.
Dia tak mengerti benar apa yang tertulis di sana. Ada banyak istilah asing yang membuatnya harus membuka kamus atau mencerca Tegar dengan banyak pertanyaan.

Selasa, 04 Desember 2012

[Samurangau] Semalam di Samurangau

Rumah dinas tempat saya menginap


Finally, saya menginap juga di rumah dinas salah seorang guru di Samurangau. Tadinya saya berpikir bakalan enggak bisa tidur nyenyak (seperti yang terjadi kalau saya menginap di camp Petrosea), tapi ternyata malah sebaliknya.

Romance in the Rain


Hujan yang mendadak turun membuat lelaki itu menepikan motornya di pinggir jalan. Perempuan berkemeja jingga yang bersamanya, sibuk menutupi kepalanya dengan map plastik di tangan kanannya. Setengah merutuk menghindari hujan, berteduh di depan toko bangunan yang pintunya sudah tertutup rapat.


So Soon



Galaksi berdiri di tengah ruangan yang sengaja dibiarkan tanpa penerang. Supaya dia bisa menyembunyikan tangisan yang meleleh di kedua belah pipinya. “Jadi laki-laki harus kuat!” Kalimat yang diingatnya itu justru membuat kedua kakinya kehilangan tenaga. Luruh ke lantai dengan isak yang tak tidak lagi malu-malu disimpannya hingga membuat dadanya seakan mau meledak.

Sabtu, 01 Desember 2012

Kepayang






I. Segurat retak di tembikar hati
   Saat aromamu melepas sunyi

   Tanpa menggumankan sepatah kata
   Kau ikatkan simpul takdir
   Pada detik aku mencoba menipu
   Menghindari gemuruh dadaku penuh namamu

II. Kenapa detik tak pernah bilang
     Kapan munculnya senang
     Kapan datangnya sayang

             : Tiba-tiba aku mabuk kepayang

The angel named Dhanny





Dia datang kembali

Lelaki berbaju putih, yang selalu menatapku tanpa suara. Tatapan teduh matanya seolah bisa menenangkan riak gelombang dalam hidupku.

Selasa, 27 November 2012

Cerita 1/2 Hari Ini

Tampaknya dari semua sepupu saya, yang doyan pakai kaus kaki cuman saya... kekeke...


Kenapa coba foto ini yang saya pajang duluan, bukan wajah kami bertiga. Walau enggak ada yang pengen tahu alasannya, saya tetap akan ngasih tahu kok :p

Senin, 26 November 2012

[Samurangau] Finding Hotel Permata's telephone number :p






Ceritanya... saya lagi kelimpungan.

Salah satu jelekan saya (kesannya jadi banyak ya kekekke), kalau lagi bingung bakal ngerusuh deh. Biar orang lain (yang ada sangkut pautnya ama saya) juga ikut rusuh, minimal bingung... tapi kalau mau juga sih kekekke.

Minggu, 25 November 2012

Rain Hater





“Tutup jendelanya! Cepat!”

Buru-buru perempuan berkain sarung batik itu berlari menuju jendela yang terbuka lebar. Meraih pegangannya yang terbuat dari besi berukir. Mengunci rapat-rapat. Lalu tak lupa menarik tirai bermotif magnolia hingga ruangan menjadi gelap.

Minggu, 18 November 2012

[poem] maafkan aku, Gaza


di titik yang entah, aku merasa mati
peka rasa yang seharusnya semakin melangit,
justru berhamburan bagai pecahan kaca
aku benci menjadi diam
tapi gemuruhku pun tak selamatkan satu pun dari engkau,
yang kunamai saudara setubuh

aku sibuk merapalkan permohonan
banyak sekali permohonan
sebab hanya itu yang kutahu
yang bisa membebaskan jiwamu 

jika suatu hari kau menuntutku
aku tak akan membela diri
sebab aku tahu aku pengecut
lagi tak berilmu
aku hanya bisa mengutuk
rutukan yang entah apakah sanggup membunuh
aku hanya bisa mencaci
cacian yang entah apakah bisa mendepak mundur peluru

yah!
aku... memang tak berguna!!!

aku tahu itu


Rabu, 14 November 2012

[tahun baru] Capek-capek Bergembira


Being single means not dealing with the duties of a mother.
Seharusnya begitu!

Seharusnya sejak subuh tadi, saya duduk di depan komputer, mengerjakan tugas dan utang tulisan yang masih juga belum kelar-kelar karena sayanya sedang kecanduan mendandani blog saya ini. Karena umurnya baru beberapa hari, jadi saya niat banget untuk mempercantiknya sampai saya bilang ENOUGH! GUE UDAH ENEG!

Selasa, 13 November 2012

[Samurangau] Sebuah Harapan


Surprise...!

Saya benar-benar nyaris tidak percaya dengan apa yang saya lihat ketika kendaraan yang membawa kami sampai di depan gerbang SDN 004 Samurangau. Bangunan sekolah bercat hijau itu tampak mencolok di antara barisan pohon sawit dan pohon karet serta rumah-rumah penduduknya yang terbuat dari kayu. Sekolah itu berada di area yang luas, berdampingan dengan kantor kepala desa dan balai desa. Bangunannya didesain minimalis, sangat berbeda dengan bangunan sekolah dasar yang pernah saya lihat di Balikpapan. Ya, ampun! Sekolah ini super bagus.

Pernah membayangkan yang seperti ini pun tidak!

Senin, 12 November 2012

[Samurangau] Kejutan Manis



Hari sudah gelap ketika kami tiba di Batu Sopang. Setelah menempuh perjalanan selama empat jam, mobil yang kami tumpangi berhenti di pelataran parkir Hotel Permata. Sungguh! Saya sudah menyiapkan diri untuk kondisi yang tidak nyaman, tapi nyatanya...  ah, alhamdulillah. Malam ini saya bisa tidur dengan nyaman di atas tempat tidur yang empuk. Kami sedang beruntung, mendapatkan kamar executive yang luas dan nyaman

Walau saya merasa lelah setelah menempuh perjalanan jauh tapi mata enggan terpejam. Meskipun baru mengenal Mbak Rahma dalam hitungan jam, entah berapa banyak cerita yang sudah kami bagi. Kalau saja esok hari kami tidak harus bangun pagi-pagi sekali, mungkin obrolan malam itu tak akan pernah berakhir.

[Samurangau] menujumu



Sejak pagi, hujan mengguyur tanah kota minyak. Tak nampak sedikit pun tanda-tanda akan berhenti. Berkali-kali saya menyibak tirai kamar, memperhatikan langit yang ditutupi awan kelabu lalu merapalkan satu doa. Tuhan, tolong redakan hujanMu.

Bepergian di saat hujan, bagi saya, lumayan membuat was-was. Terutama jika saya menempuhnya lewat laut atau udara. Apalagi medan yang akan saya hadapi tak pernah saya jejaki sebelumnya. Jadilah saya banyak-banyak berdoa. Berharap tak ada kendala berarti di perjalanan nanti.

Setelah tiga kali mengubah jadwal keberangkatan, akhirnya saya harus meninggalkan rumah setelah shalat dhuhur dalam guyuran hujan yang lumayan deras. Adik saya yang bersikeras mengantar saya ke kantor PKPU, tidak membiarkan saya pergi sendiri. Sayangnya, dia tak kunjung datang karena tak ada yang menunggui kantornya padahal waktu yang saya sepakati dengan Mbak Mina sudah dekat. Tak ada jalan lain selain memesan taksi.

[Samurangau] the unknown place



Saya jatuh cinta pada Lucerne setelah membaca Life Traveler-nya Windy Ariestanty berkali-kali. Buku itu terlihat lebih kucel ketimbang buku-buku saya yang lain. Sebut saja Lima Menara yang disangka buku baru, padahal saya sudah membelinya berbulan-bulan yang lalu sebelum bertemu dengan penulisnya.


Di dalam imajinasi saya, Lucerne adalah tempat yang menyenangkan. Sambil membaca, saya bisa membayangkan kaki saya menjejak paving block kelabu di sepanjang Rathausquai  atau menikmati suasana kota dari kafe sambil menyesap teh saya pelan-pelan.

Bila Lucerne hanyalah salah satu dari ribuan mimpi-mimpi saya yang entah kapan akan terjangkau, Samurangau menjadi tujuan perjalanan saya dalam waktu tiga bulan ke depan.

Samurangau? Nama desa itu bahkan tidak tertera di dalam peta.


Catatan hampir tengah malam :)


Ya, ampun!

Badan rasanya patah-patah nih setelah seharian duduk di depan laptop -dan sekarang juga masih-. Saya jadi tahu bagaimana pegalnya para tukang bangunan yang berhari-hari harus berkutat dengan batu, semen, pasir dan teman-temannya supaya bisa mendirikan bangunan yang cantik dan kuat.

Pertama Kali



Segala sesuatu yang berbau pertama kali, memang menyenangkan.
 
Masih ingat tidak rasanya...
Pertama kali masuk sekolah
Pertama kali punya teman
Pertama kali bertengkar sama teman
Pertama kali naik pesawat
Pertama kali punya handphone
Argh! 
Rasa-rasanya kalau semua hal yang pertama kali dilakukan harus ditulis, jari-jari ini bisa keriting. Kalaupun harus dihitung, saya pun tidak sanggup. Banyak sekali ‘pertama kali’ yang sudah saya lewati setelah hidup lebih dari tiga puluh tahun.
By the way, punya blog tentu saja bukan yang pertama kalinya. Beberapa blog saya bertebaran. Tapi nasibnya mengenaskan. Terlantar!
Entah kapan tepatnya, saya lupa. Saya merasa tidak nyaman lagi bercerita tentang keseharian saya, apa yang saya alami atau yang saya pikirkan di dunia maya. Saya menarik diri, berhenti memberitahu dunia apa pun tentang saya.
Padahal siapa saya, ya. :)
Ga ada juga kali yang merasa kehilangan kekekeke....
Nah, atas hasutan (weew... ajakan dink maksudnya :D) kedua ratu blog, teh Anne & Hai, akhirnya rumah baru ini saya bangun. Ah, semoga tidak saya telantarkan lagi seperti rumah-rumah saya yang sebelumnya.
Rumah sebagus apa pun tampilan luarnya kalau isinya kosong ya tetap saja tidak asik untuk dikunjunginya, iya kan?

So, this is my first page. Enjoy!