Kamis, 20 Desember 2012

#postcardfiction : Pernyataan Rasa



Dear Ing,

Aku masih menyimpan sepatu berpita biru yang kau hadiahkan padaku. Aku belum pernah memakainya keluar rumah. Hanya sesekali mencobanya ketika berada di kamar sendirian. Awalnya aku tak berani melihat bayangan diriku sendiri saat mematut diri di depan cermin. Aku terlihat aneh sewaktu mencoba memadu padankan sepatu itu dengan pakaian yang aku punya. Entah! Rasanya selalu tidak pas. Mungkin karena aku belum terbiasa atau memang hanya aku yang tak ingin berubah.
Apakah aku pantas mengenakannya menjadi pertanyaan yang belakangan ini kerap menggelitik pikiranku. Seperti ada yang membisiki telingaku. Kalau aku nyaman mengenakannya, maka itu sama saja mengubah separuh diriku.
Arghh! Kau tahu... itu sangat berat buatku.
Haruskah aku melakukannya demi kamu?
Kau kan tahu, aku terbiasa mengenakan sepatu bertali – yang selalu terlepas dari ikatannya dan kau selalu menjadi orang yang mengingatkanku agar kembali mengikatnya dengan simpul yang lebih erat.
Sebenarnya aku tahu mengapa kau mengirimkan sepatu berpita biru, bukan yang lainnya. Tapi, aku mungkin tidak akan pernah mendengarmu mengucapkan kalimat itu. Ia menjadi alasan yang kau simpan sendiri. Kau mungkin menganggap bahwa mengatakannya sama saja dengan mendeklarasikan perasaanmu di hadapan semesta.
Ah, tahukah kau... aku dan kau tak ada bedanya. Kau juga tidak pernah tahu alasanku untuk tetap mengenakan sepatu bertali yang berlubang kecil di ujungnya itu.

Keira menghela napas. Dia meletakkan pena bertinta hitam itu di atas meja, di samping lembaran postcard yang berisi tulisan tangannya. Kartu pos kesekian yang tak jadi dia kirimkan karena isinya terasa janggal, sama seperti kakinya yang mengenakan sepatu berpita biru.
Tepukan halus di pundaknya, membuat Keira menoleh cepat. Seorang perempuan berambut ikal berdiri di sampingnya dengan wajah tersenyum.
“Aku sayang kamu.”
Sepasang mata Keira melebar.
“Tulis begitu saja!” katanya menyodorkan selembar postcard baru. “Itu sudah cukup mewakili ratusan kata yang sudah kamu tulis sejak tadi.”

***

4 komentar:

  1. Bener tuh kata si perempuan berambut ikal, to the point saja :D

    Tulisan Mbak Fitri selalu keren... :)

    BalasHapus
  2. ga semua orang mampu to the point mbak fit kekekke


    terima kasih semangatnya, mbak... ikutan juga kah? :D

    BalasHapus
  3. Aiiih..manisnya. semoga menang ya fit :)

    BalasHapus