Kamis, 26 September 2013

Unusual Job

 -Bersama keluarga besar SDN 005 Samurangau-


Sejak pertama kali bekerja, kurang lebih dua belas tahun yang lalu, orang-orang kerap mengerutkan dahi ketika mendengar apa pekerjaan saya atau bidang yang saya geluti.
Pertama, ketika saya bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang keselamatan dan kesehatan kerja a.k.a HSE. Safety merupakan kata asing yang tidak memberikan gambaran atau petunjuk apa pun di kepala mereka tentang apa yang saya kerjakan. Setiap kali mendapatkan pertanyaan, “kerja di perusahaan apa? Bergerak di bidang apa?” Saya harus sudah siap dengan penjelasan yang setidaknya membuat mereka dapat mengangguk-anggukkan kepala, tanda mengerti.

Komplikasi Hati


Waktu itu, aku bisa saja menoleh kembali atau membalikkan badan.
Tapi, aku hanya peduli pada luka hati atau harga diri yang tercabik.
Aku benar-benar lupa.
Kalau kamu mungkin saja menangis -meski katamu lelaki pantang membuang-buang airmatanya-
Aku cuma berpikir, kamu penyakit yang sudah menggerogoti hati.
Seharusnya kutinggalkan cepat-cepat sebelum aku nanti mati.

Sabtu, 21 September 2013

[Sendawar] Mengunjungi tanah dewi tercantik di Kubar

-16-19 September 2013-


Sebelum benar-benar menempuh perjalanan menuju Gunung Bayan, saya menyimpan banyak kekhawatiran. Tentang waktu perjalanan yang tak bisa ditempuh di siang hari atau kondisi jalan yang kata teman saya membuatnya membutuhkan berkantong-kantong kresek untuk menampung isi perut yang enggan tinggal.

[Samurangau] Lima Belas Menit Bersamamu

Suatu ketika ingatan mereka tentang hari ini akan semakin buram. Serupa selembar foto yang telah tersimpan lama di dalam album kenangan.

Rabu, 04 September 2013

[Samurangau] Kepergian Dika


Pukul sepuluh kemarin pagi, saya baru kembali dari Batu Kajang, salah satu desa di Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, setelah kembali melaksanakan tugas menjadi fasilitator untuk SDN 004 Samurangau.

Perkembangan pengelolaan perpustakaan sekolah cukup menggembirakan. Buku-buku semakin bertambah banyak dan -kabar baiknya- buku-buku itu dalam keadaan lecek yang artinya sering dibaca. Semenjak bantuan buku-buku digulirkan dari PT. Petrosea dan PT. Kideco, anak-anak bertambah betah berada di ruang perpustakaan. Tak jarang, jika ada guru yang berhalangan hadir, perpustakaan menjadi kelas alternatif untuk mengajari mereka.