Minggu, 20 Desember 2015

Saya dan foto-foto sebelum makan



taken from www.google.com



Belakangan ini saya suka kecele. Pasal apa? 

Ketika pelayan datang mengantar makanan yang sudah saya pesan, saya gembira bukan main. Apalagi kalau saya sedang lapar sekali dan makanan pesanan saya membutuhkan persiapan waktu yang lumayan lama sebelum sampai di meja saya. Pasti saya akan cepat-cepat mengambil sendok. Menciduk kuah atau merasai sedikit dari makanan pilihan mata saya yang lapar.

Jumat, 11 Desember 2015

Ing....






Page 16 of 365


Ing,
Desember identik dengan hari-hari berhujan, kala itu.
Hujan yang menginspirasi
Hujan yang membuat hati berdebar-debar
Kata Sapardi Djoko Damono, jangan menulis kala sedang jatuh cinta
Tapi, bagaimana bisa kucegah tangan yang bergerak, ingin menggoreskan banyak kisah
Ada banyak kata yang meletup-letup di kepalaku, seperti kembang api di malam perayaan tahun baru
Aku bisa terbakar kalau aku membiarkannya meledak di dalam diriku


Ing,
Desember kini hanyalah berisi dentum gemuruh yang janggal
Aku menanti hujan
Aku menanti inspirasi
Karena aku tidak sedang jatuh cinta, maka penaku hanya mengenal diam
Lalu aku membeli ribuan kembang api tanpa menanti datangnya pergantian tahun yang baru
Namun ia hanya memeriahkan langit, sejenak
Berhenti meledak-ledak sebelum aku menemukan kata pertama

 
:Aku pun menyerah




(Song: POESIA, suatu hari pada bulan Desember 2009)

Jumat, 04 Desember 2015

Coloring for Adult: hobi baru yang bikin hidup semakin berwarna ^_^



Coloring book for adult sepertinya sudah mewabah jauh sebelum saya menjadi salah satu peminatnya. Biasanya saya numpang mewarnai di buku-buku mewarnai milik keponakan-keponakan saya yang gambarnya tidak jauh dari seputar tokoh-tokoh kartun kesukaan mereka.

Saya tahu, saya tidak pandai menggambar. Ketika saya mencoba membuat doodle art, saya menyerah sebelum benar-benar berusaha. Mungkin saja saya bisa bila saya terus berusaha, tapi ada titik dimana saya menyadari saya harus berhenti karena doodle art tidak benar-benar menjadi hal yang saya minati seperti menulis dan membuat craft: pembatas buku, friendship bracelet atau pernak pernik dari manik-manik.

Selasa, 26 Mei 2015

Menebak Kado dari Tuhan


Tak ada yang lebih mendebarkan ketika menerima sebuah kado selain mencari tahu isi di dalamnya
Kita mulai menebak-nebak
Memperhatikan bentuknya
Meraba pembungkusnya
Mengguncang-guncang dan membaca bunyinya

Selasa, 12 Mei 2015

Header Baru

created by Fardelyn Hacky


Saya lupa kapan tepatnya meminta Eqi membuatkan header untuk blog saya. Menggantikan header sebelumnya yang sudah lumayan berumur. Header yang juga merupakan kreasi seorang multiply-ers aka mp-ers bernama narigunung.
 
Sebenarnya sih kepengen banget bikin sendiri, secara saya suka banget belajar hal-hal baru. Tapi, saya lagi senang-senangnya 'stripping' drama Korea. So, saya lebih senang menunggu antrian sampai Eqi dah siap dengan desainnya.
 

Minggu, 19 April 2015

[cerita buku] Lovely Target


Note:
-Buku ini saya pinjam dari penulisnya sendiri-


Membaca Lovely Target mengingatkan saya pada Mr & Mrs Smith atau My Girlfriend is an Agent. Sejak halaman pertama, saya suka sekali cara Mbak Indah menggambarkan detailnya. Sierra yang nyaris beku berada di tengah salju untuk membunuh targetnya. 

Adegan perkelahian yang lebih banyak hadir di bagian-bagian akhir terasa menegangkan. Seperti menonton film betulan.

Sabtu, 18 April 2015

[Happily Ever After] Tentang ayah dan anak perempuannya


Winna Efendi is one of my favorite authors.

Selalu bisa bikin saya rela begadang dan mengantuk keesokan harinya hanya untuk menamatkan ceritanya sampai ke halaman terakhir.

Sebenarnya, saya beli novel ini by accident di www.bukabuku.com. Tadinya saya kepincut sama Sang Penandai punya Tereliye. Tapi, karena stoknya belum ada, saya diminta untuk mengganti atau membatalkan orderan saya. Karena malas menunggu dan sayang banget kalau musti refund, akhirnya saya ingat kalau saya belum punya novel Winna Efendi yang terbaru.

Minggu, 12 April 2015

[The Various Flavour of Coffee] Secangkir kopi yang tidaklah sesederhana kelihatannya


 
Setelah menyelesaikan The Various Flavour of Coffee, ternyata...

Robert Wallis tidak semenyebalkan yang kukira dan aku mulai minum kopi, kopi beneran -bukan es kopi yang banyak dijual di tepi-tepi jalan- dan berusaha membaui aroma dan rasanya seperti yang diuraikan Robert dan Emily.

Sayang, aku tidak bisa menyebutkan kata, selain 'enak' :D

Jumat, 03 April 2015

[cerita buku] The Various Flavours of Coffee - Rasa Cinta dalam Kopi







Dengan secangkir kopi, hidup Robert Wallis berubah.

Semula Ia tampak menyesalinya, masa itu sangat menyenangkan kalau kita muda dan berada di London, dan aku akan kehilangan sebagian besar dari itu--sialan!--hanya gara-gara komentar yang kebetulan kuucapkan yang terdengar oleh seseorang bernama Pinker [hal. 12 & 13]

Tapi, setelah itu dia menikmati pekerjaan barunya sebagai penyusun daftar 'kosakata kopi' berdasarkan cita rasa dan aroma kopi.