Minggu, 15 September 2019

Menjadi Penulis Serba Bisa Dengan Asus Vivobook Ultra A412






Menurut KBBI
pe-nu-lis n 1 orang yang menulis; 2 pengarang



Menurut saya
pe-nu-lis n 1 orang yang menulis; 2 pengarang; 3 orang yang KUDU bisa apa aja 



Saya pikir, dulu, pekerjaan penulis hanya menulis naskahnya sampai selesai kemudian mengirimkannya ke penerbit atau media massa, seperti koran atau majalah. Menunggu kabar dimuat atau diterbitkan. Menerima honor atau royalti saat diterima. Merevisi ulang naskah lalu kembali mengirimkannya ke penerbit atau media lain ketika ternyata naskahnya ditolak. 


Menulis. Kirim. Menulis. Kirim. Menulis. Kirim.

Sesederhana itu.


Ternyata setelah resign dari pekerjaan dan ‘berupaya’ untuk menjadi seorang full writer, banyak hal yang enggak saya bayangkan akan saya hadapi untuk menjadi penulis yang saya impi-impikan sejak dulu itu. Hal-hal yang membuat gemes sampai frustasi hingga saya pernah berpikir bahwa apakah saya sudah salah membaca petanda-petanda dari alam. Menulis seharusnya tetap menjadi hobi dan bukannya dibela-belain setengah mati supaya menjadi profesi. Kelebatan-kelebatan pikiran negatif pun memenuhi kepala saya, apalagi ketika melihat isi dompet yang tinggal selembar warna biru sementara simpanan terus tergerus angka-angkanya. Naskah-naskah yang saya kirimkan tak ada berita. Entah diterima atau ditolak. Mau kembali melamar pekerjaan, saya telanjur tak cinta pada rutinitas eight to five yang sudah pernah saya jalani selama 11 tahun. 


Daku kudu piye?