Selasa, 27 November 2012

Cerita 1/2 Hari Ini

Tampaknya dari semua sepupu saya, yang doyan pakai kaus kaki cuman saya... kekeke...


Kenapa coba foto ini yang saya pajang duluan, bukan wajah kami bertiga. Walau enggak ada yang pengen tahu alasannya, saya tetap akan ngasih tahu kok :p

Senin, 26 November 2012

[Samurangau] Finding Hotel Permata's telephone number :p






Ceritanya... saya lagi kelimpungan.

Salah satu jelekan saya (kesannya jadi banyak ya kekekke), kalau lagi bingung bakal ngerusuh deh. Biar orang lain (yang ada sangkut pautnya ama saya) juga ikut rusuh, minimal bingung... tapi kalau mau juga sih kekekke.

Minggu, 25 November 2012

Rain Hater





“Tutup jendelanya! Cepat!”

Buru-buru perempuan berkain sarung batik itu berlari menuju jendela yang terbuka lebar. Meraih pegangannya yang terbuat dari besi berukir. Mengunci rapat-rapat. Lalu tak lupa menarik tirai bermotif magnolia hingga ruangan menjadi gelap.

Minggu, 18 November 2012

[poem] maafkan aku, Gaza


di titik yang entah, aku merasa mati
peka rasa yang seharusnya semakin melangit,
justru berhamburan bagai pecahan kaca
aku benci menjadi diam
tapi gemuruhku pun tak selamatkan satu pun dari engkau,
yang kunamai saudara setubuh

aku sibuk merapalkan permohonan
banyak sekali permohonan
sebab hanya itu yang kutahu
yang bisa membebaskan jiwamu 

jika suatu hari kau menuntutku
aku tak akan membela diri
sebab aku tahu aku pengecut
lagi tak berilmu
aku hanya bisa mengutuk
rutukan yang entah apakah sanggup membunuh
aku hanya bisa mencaci
cacian yang entah apakah bisa mendepak mundur peluru

yah!
aku... memang tak berguna!!!

aku tahu itu


Rabu, 14 November 2012

[tahun baru] Capek-capek Bergembira


Being single means not dealing with the duties of a mother.
Seharusnya begitu!

Seharusnya sejak subuh tadi, saya duduk di depan komputer, mengerjakan tugas dan utang tulisan yang masih juga belum kelar-kelar karena sayanya sedang kecanduan mendandani blog saya ini. Karena umurnya baru beberapa hari, jadi saya niat banget untuk mempercantiknya sampai saya bilang ENOUGH! GUE UDAH ENEG!

Selasa, 13 November 2012

[Samurangau] Sebuah Harapan


Surprise...!

Saya benar-benar nyaris tidak percaya dengan apa yang saya lihat ketika kendaraan yang membawa kami sampai di depan gerbang SDN 004 Samurangau. Bangunan sekolah bercat hijau itu tampak mencolok di antara barisan pohon sawit dan pohon karet serta rumah-rumah penduduknya yang terbuat dari kayu. Sekolah itu berada di area yang luas, berdampingan dengan kantor kepala desa dan balai desa. Bangunannya didesain minimalis, sangat berbeda dengan bangunan sekolah dasar yang pernah saya lihat di Balikpapan. Ya, ampun! Sekolah ini super bagus.

Pernah membayangkan yang seperti ini pun tidak!

Senin, 12 November 2012

[Samurangau] Kejutan Manis



Hari sudah gelap ketika kami tiba di Batu Sopang. Setelah menempuh perjalanan selama empat jam, mobil yang kami tumpangi berhenti di pelataran parkir Hotel Permata. Sungguh! Saya sudah menyiapkan diri untuk kondisi yang tidak nyaman, tapi nyatanya...  ah, alhamdulillah. Malam ini saya bisa tidur dengan nyaman di atas tempat tidur yang empuk. Kami sedang beruntung, mendapatkan kamar executive yang luas dan nyaman

Walau saya merasa lelah setelah menempuh perjalanan jauh tapi mata enggan terpejam. Meskipun baru mengenal Mbak Rahma dalam hitungan jam, entah berapa banyak cerita yang sudah kami bagi. Kalau saja esok hari kami tidak harus bangun pagi-pagi sekali, mungkin obrolan malam itu tak akan pernah berakhir.

[Samurangau] menujumu



Sejak pagi, hujan mengguyur tanah kota minyak. Tak nampak sedikit pun tanda-tanda akan berhenti. Berkali-kali saya menyibak tirai kamar, memperhatikan langit yang ditutupi awan kelabu lalu merapalkan satu doa. Tuhan, tolong redakan hujanMu.

Bepergian di saat hujan, bagi saya, lumayan membuat was-was. Terutama jika saya menempuhnya lewat laut atau udara. Apalagi medan yang akan saya hadapi tak pernah saya jejaki sebelumnya. Jadilah saya banyak-banyak berdoa. Berharap tak ada kendala berarti di perjalanan nanti.

Setelah tiga kali mengubah jadwal keberangkatan, akhirnya saya harus meninggalkan rumah setelah shalat dhuhur dalam guyuran hujan yang lumayan deras. Adik saya yang bersikeras mengantar saya ke kantor PKPU, tidak membiarkan saya pergi sendiri. Sayangnya, dia tak kunjung datang karena tak ada yang menunggui kantornya padahal waktu yang saya sepakati dengan Mbak Mina sudah dekat. Tak ada jalan lain selain memesan taksi.

[Samurangau] the unknown place



Saya jatuh cinta pada Lucerne setelah membaca Life Traveler-nya Windy Ariestanty berkali-kali. Buku itu terlihat lebih kucel ketimbang buku-buku saya yang lain. Sebut saja Lima Menara yang disangka buku baru, padahal saya sudah membelinya berbulan-bulan yang lalu sebelum bertemu dengan penulisnya.


Di dalam imajinasi saya, Lucerne adalah tempat yang menyenangkan. Sambil membaca, saya bisa membayangkan kaki saya menjejak paving block kelabu di sepanjang Rathausquai  atau menikmati suasana kota dari kafe sambil menyesap teh saya pelan-pelan.

Bila Lucerne hanyalah salah satu dari ribuan mimpi-mimpi saya yang entah kapan akan terjangkau, Samurangau menjadi tujuan perjalanan saya dalam waktu tiga bulan ke depan.

Samurangau? Nama desa itu bahkan tidak tertera di dalam peta.


Catatan hampir tengah malam :)


Ya, ampun!

Badan rasanya patah-patah nih setelah seharian duduk di depan laptop -dan sekarang juga masih-. Saya jadi tahu bagaimana pegalnya para tukang bangunan yang berhari-hari harus berkutat dengan batu, semen, pasir dan teman-temannya supaya bisa mendirikan bangunan yang cantik dan kuat.

Pertama Kali



Segala sesuatu yang berbau pertama kali, memang menyenangkan.
 
Masih ingat tidak rasanya...
Pertama kali masuk sekolah
Pertama kali punya teman
Pertama kali bertengkar sama teman
Pertama kali naik pesawat
Pertama kali punya handphone
Argh! 
Rasa-rasanya kalau semua hal yang pertama kali dilakukan harus ditulis, jari-jari ini bisa keriting. Kalaupun harus dihitung, saya pun tidak sanggup. Banyak sekali ‘pertama kali’ yang sudah saya lewati setelah hidup lebih dari tiga puluh tahun.
By the way, punya blog tentu saja bukan yang pertama kalinya. Beberapa blog saya bertebaran. Tapi nasibnya mengenaskan. Terlantar!
Entah kapan tepatnya, saya lupa. Saya merasa tidak nyaman lagi bercerita tentang keseharian saya, apa yang saya alami atau yang saya pikirkan di dunia maya. Saya menarik diri, berhenti memberitahu dunia apa pun tentang saya.
Padahal siapa saya, ya. :)
Ga ada juga kali yang merasa kehilangan kekekeke....
Nah, atas hasutan (weew... ajakan dink maksudnya :D) kedua ratu blog, teh Anne & Hai, akhirnya rumah baru ini saya bangun. Ah, semoga tidak saya telantarkan lagi seperti rumah-rumah saya yang sebelumnya.
Rumah sebagus apa pun tampilan luarnya kalau isinya kosong ya tetap saja tidak asik untuk dikunjunginya, iya kan?

So, this is my first page. Enjoy!