[tahun baru] Capek-capek Bergembira

Being single means not dealing with the duties of a mother.

Seharusnya begitu!

Seharusnya sejak subuh tadi, saya duduk di depan komputer, mengerjakan tugas dan utang tulisan yang masih juga belum kelar-kelar karena sayanya sedang kecanduan mendandani blog saya ini. Karena umurnya baru beberapa hari, jadi saya niat banget untuk mempercantiknya sampai saya bilang ENOUGH! GUE UDAH ENEG!

Tapi, pada dasarnya sih 'ngoprek blog' -begitu istilah teh anne dan hai- memang tidak akan pernah menemui titik jenuh. Sebab, blog tetangga selalu lebih 'hijau' dari blog sendiri. Beruntung! Saya tipe setia yang hanya cukup 'jatuh cinta' pada satu template. 

:D

Back to main theme!

Setelah shalat subuh, biasanya saya sudah duduk manis di depan komputer. Kadang-kadang mengabaikan keharusan merapikan tempat tidur kalau kata-kata yang mau ditulis sudah tidak sanggup lagi hanya disimpan di kepala. Salah satu keuntungan bekerja sendiri adalah waktu kerja yang bisa diatur sesuka hati. Meskipun kerja mandiri itu godaannya super gede. Seperti sekarang, seharusnya saya bisa nambah satu dua halaman tapi saya malah nulis buat posting di Blog. Enggak banget, kan? :p

Nah, hari ini ... berhubungan keponakan saya sudah mulai sekolah, jadi ada banyak hal yang berubah. Kalau tahun lalu, dia belum harus ikut karnaval untuk menyambut Tahun Baru Islam (kan dia belum sekolah), maka tahun ini dia ikut berpartisipasi. Jadilah topik tentang karnaval ini sudah ramai dibicarakan sejak awal bulan lalu. Mama sih yang super sibuk. Maklum! Ini cucu pertamanya. Terakhir ikut karnaval kan pas saya TK. Kebayang kan betapa lamanya beliau menunggu momen ini terulang kembali :D

Jadilah saya juga harus ikut repot. Padahal sudah memohon-mohon supaya bisa tinggal di rumah saja, tapi enggak dikasih. 

"Nanti siapa yang fotoin Qolby?" kata mama saya.

"Kan ada ayahnya," jawab saya ogah rugi.

Adik saya malah mengompori.

"Kamu tega sih biarin mama di sana sendirian!"

Gubrak!

Bakal ada ribuan orang kok cuman sendiri? Alasan! Saya cuma bisa misuh-misuh dalam hati. 

Ya, sudahlah... pasrah menerima nasib. Daripada hidup saya entar susah kekekeke... 

Akhirnya, di pagi hari yang cerah. Saya harus lari cepat sepanjang jalan di depan Monpera demi menyusul keponakan saya dan rombongannya yang sudah mulai berjalan beriringan. Karena acaranya sudah mulai, jalanan macet, ya terpaksalah mengeluarkan sedikit keringat.

Tapi ternyata saya harus menguras keringat, sebab harus mengikuti mereka parade sampai ke Masjid Istiqomah. Ah, mana enggak bisa ngeceng karena setiap ketemu yang bening-bening, pasti lagi menggendong atau menggandeng tangan bocah imut-imut. Bikin lemes.... kwkwkwkwkw

Sewaktu saya pasang status begitu, teman-teman saya bilang, itu status paling enggak banget dari saya.

Sekali-kali kan boleh dunk, Jeng!

Dan acara hari ini berakhir di warung soto lamongan yang nempel di dinding Lapangan Persiba. Adik saya yang anti AC, ogah banget kalau diajak ke Mall. Padahal cuman dia yang bisa nyetir. T_T

-warung soto-

-Prince Oby-

-Karang anyar-

------end------