[Movie] Stein;Gate – Loading Area of De Ja Vu

(Gekijōban Shutainzu Gēto: Fuka Ryōiki no Dejavu)
Genre	Science fiction, Mystery
Anime film
Directed by	Kanji Wakabayashi
Written by	Jukki Hanada
Studio	White Fox
Licensed by	NA Funimation
Released	April 20, 2013
Runtime	90 minutes

Perasaan manusia merupakan ingatan yang mengarungi waktu demi waktu.

Perasaan seseorang merupakan ingatan yang telah mampu menjangkau gerbang takdir.

Ada banyak alasan seseorang melakukan sesuatu. Salah satunya ketika kau mencintai seseorang. Kau tidak ingin dunia melupakan keberadaannya. Kau tidak ingin menjadi satu-satunya orang yang mengenangnya. Sebab apa senangnya menyimpannya untuk dirimu sendiri? Ketika kau ingin membicarakannya, tidak ada seorang pun yang mengenal. Ingat namanya atau bagaimana caranya tertawa. Tidak ada seorang pun yang akan menemanimu merindukannya.

Mengingat sesuatu yang orang tak tahu hanya mengundang luka.

Kau hanya bisa memendamnya sendiri dan tak akan ada yang menanggapimu

Hanya kesendirian yang ada

Di masa depan, Kurisu Makise dapat menciptakan mesin waktu, namun sayangnya penemuan itu hanya menjadi pajangan. Penyebabnya: keraguan serta tekadnya untuk mematuhi keinginan Rintarou Okabe.

Meski kau tahu caranya, jangan sampai kau mengubah masa lalu

Meski ada peluang mengubahnya, jangan sampai kau jadikan itu kenyataan

Masa depan hanya Tuhan yang tahu

Justru karena masa lalu tidak dapat diulang, maka manusia dapat menerima berbagai penderitaan, kesengsaraan, bencana yang tragis dan terus menatap maju.

Lalu Suzuha Amane yang berasal dari masa depan menyakinkan Kurisu untuk menyelamatkan Okabe yang telah menghilang dari ingatan semua orang, terutama sahabat-sahabat baiknya. Seolah-olah Okabe tak pernah dilahirkan. Kurisu pun kembali ke masa lalu. Demi Okabe dan dirinya sendiri.

---

Terkadang, melintas satu keinginan. Ada mesin waktu yang bisa mengubah semua yang terlanjur terjadi agar tidak terjadi atau pun sebaliknya. Mesin waktu yang membuatmu tidak menangis karena merasakan kekecewaan atau kehilangan. Membuatmu tidak menyesal karena melakukan kesalahan atau perkataan yang menyakitkan hati. Berharap kehidupanmu lebih baik kalau kau bisa mengubahnya.

Tapi, mengubah sedikit hal tentangmu, pasti ada sebuah dampak. Misalnya saja kau menganggap seandainya kau bisa kembali ke masa lalu. Kau tidak akan membuang kulit pisang di jalan yang menyebabkan seorang kakek terjatuh. Kau mungkin senang kakek itu akan baik-baik saja. Tapi mungkin kau tidak tahu, tukang urut yang mengobati kaki kakek itu yang keseleo akan kebingungan karena tidak mendapatkan uang untuk membelikan sepatu bola untuk anaknya. Anaknya merasa sedih karena tidak jadi bermain di pertandingan yang seharusnya dimenangkannya dengan mencetak lima gol. Teman-teman si anak itu kecewa dan pelatih yang sudah diwanti-wanti supaya tidak kalah lagi dalam pertandingan antar sekolah terpaksa menerima kenyataan kalau dia dipecat. Istri si pelatih yang akan melahirkan yang terkejut menerima berita itu tiba-tiba mengalami pendarahan (eh, bisa ga ya?) dan seterusnya dan seterusnya.

Sebab itulah Tuhan tidak mengembalikan kita ke masa lalu untuk memperbaikinya. Tapi kita bisa melakukannya di masa sekarang atau di masa depan. Dengan permintaan maaf. Dengan mengubah gaya hidup, pola pikir atau apalah-apalah.

Ah, mendadak... film ini bikin saya berpikir serius :D