“Aku hanya tahu ada lubang dalam hidupku dan aku harus mengisinya. Segera!”
Ben Whittaker
merasa sudah melakukan banyak hal semenjak pensiun dan istri tercintanya
meninggal dunia. Namun semua hal itu tidak juga menghilangkan kebosanannya.
Sampai suatu hari dia membaca pamflet yang diedarkan www.aboutthefit.com. Sebuah
situs belanja online yang menawarkan Senior Internship Program aka Program
Magang untuk Para Senior.
About The Fit baru berusia delapan belas bulan namun perkembangannya melesat jauh. Ada nama Jules Ostin di balik kesuksesan itu. Pemilik perusahaan super sibuk yang bahkan lupa jika pernah menyetujui Senior Internship Program di perusahaannya. Jika Alonzo tidak bersikeras dan mengatakan mereka akan menghadapi tuntunan jika membatalkannya, Jules tak akan setuju. Baginya, lebih nyaman melakukan segalanya seorang diri daripada bekerjasama dengan orang yang tidak diinginkannya. Apalagi pria berumur tujuh puluh tahun yang sebaya dengan ibunya.
Selama beberapa
hari, Jules mendiamkan Ben yang kemudian terpilih menjadi asisten pribadinya.
Jules sudah mengingatkan bahwa dia bukanlah tipe orang yang mudah bekerja sama
dengan orang lain dan selalu menjadi bos bagi dirinya sendiri. Dia pun meminta
Ben tidak terlalu berharap padanya. Tapi Ben yang penuh pengertian –meskipun
agak kecewa– tetap menunggu perintah Jules lewat email apabila bos-nya itu
membutuhkan bantuannya –seperti yang Jules janjikan–. Sampai suatu pagi, Ben
melakukan pekerjaan yang membuat Jules tersenyum lebar.
Pekerjaan sederhana. Merapikan tumpukan barang yang selalu membuat Jules mengerang kesal karena tidak punya waktu untuk turun tangan sendiri membersihkannya.
Lalu Ben mulai terlibat dalam kehidupan Jules. Kesibukannya. Kekecewaannya karena harus menghadapi kenyataan bahwa rumah tangganya tidak baik-baik saja dan harus memperkerjakan seorang CEO untuk memuaskan para investor. Yang paling konyol, Ben harus menerobos masuk ke dalam rumah orang tua Jules untuk menghapus email salah kirim. Ben pun menjadi teman bagi Jules yang tak mudah dekat dengan sembarang orang.
Kadang-kadang saya suka membayangkan apa jadinya saya di sepuluh tahun mendatang.
Apakah saya menjadi paruh baya yang tetap aktif atau justru sebaliknya.
I wish...
Saya tetap memiliki sesuatu untuk ditekuni. Apapun itu.
Seperti yang dibilang Ben:
"Musisi jangan pensiun.
Mereka baru berhenti ketika tak ada lagi musik dalam diri mereka"
So, selama hayat masih dikandung badan, teruslah menekuni apa yang kamu cintai. membuka diri untuk mempelajari hal-hal baru. Coz... Experience never gets old!
-ooo-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar