Frying Phobia

Frying Phobia adalah ketakutan yang muncul pada saat menggoreng, terutama menggoreng ikan atau telur mata sapi.

Okay! Saya memang mengarang bebas tentang istilah frying phobia yang menjadi musuh saya selama bertahun-tahun. Saya lebih memilih makan tanpa ikan kalau saya diharuskan menggorengnya sendiri. Kalaupun akhirnya saya amat sangat terpaksa sekali melakukannya, saya akan berdiri jauh-jauh dari penggorengan. Mengubah tutup panci menjadi tameng atau menutup wajan penggorengan dengan tutup panci supaya minyaknya tidak menciprat kemana-mana. 

^_^

Menggoreng benar-benar bikin saya sport jantung. Setiap kali ada letupan kecil atau kulit saya terkena cipratan minyak panas, saya pasti berteriak. Jadinya orang-orang sekampung pada tahu kalau saya yang lagi masak.

Belakangan ini, saya jarang makan ikan. Penyebabnya adalah saya tidak suka ikan yang digorengnya tidak garing (bisa dibilang nyaris gosong kekekeke). Sedangkan untuk memakan ikan yang sesuai dengan selera saya, saya harus mengalahkan rasa takut yang menahun ini aka saya harus melakukannya sendiri.

Jadilah saya memberanikan diri. Mumpung saya lagi doyan di dapur. 

Alhasil, saya bisa melakukannya. Ada triknya! Setelah memasukkan ikan ke dalam wajan, saya tinggal pergi. Menonton TV atau melakukan apa saja untuk menghindari rasa tegang akan bikin jantung saya berdegub kencang atau membuatnya saya berteriak ketika minyaknya meletup. Ketika membaliknya, saya berdiri agak jauh dan menutup mata.

Ah, memang agak lebay.

Tapi, saya sadar, saya harus bisa menaklukkan rasa takut ini. Saya harus bisa menggoreng ikan tanpa merasa takut dan tetap tenang.

Mengutip kalimat ust. Feliz di-chatting bareng YM semalam, kebiasaan itu memang perlu dipaksakan hingga akan melahirkan keikhlasan.

Seperti juga yang dilakukan Doel Sumbang. Beliau sengaja memelihara ular untuk mengatasi rasa takutnya pada binatang melata itu.

"Supaya rasa takutnya hilang kita harus menghadapinya."

"Betul, kan?"

--ooo--