Kami tiba di Desa Sukamaju lewat tengah hari, ketika matahari sedang bersinar terik sekali. Bahkan rimbunnya dedaunan tak mampu menghalau sengatan sang baskara.
Tak seorang pun berada di bangunan berdinding kayu itu saat kami tiba di sana. Pintu masuknya memang tak berdaun. Terbuka begitu saja hingga memungkinkan siapa pun masuk ke dalamnya.
Di depan pintu masuk, kami disambut spanduk bertuliskan visi & misi serta tujuan madrasah. Serombongan guru dan murid berpose di sebelah kanan bawahnya. Di samping spanduk, terdapat mading yang memajang karya siswa-siswi serta guru MI Al-Mujahidin.
Sederhana.
Tapi dilakukan dengan sepenuh cinta.
Sekolah setara SD ini berdiri sejak tahun 1998. Di usianya yang ke-15 tahun ini, MI masih tetap menjadi pilihan orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Meskipun tak jauh dari sekolah MI, terdapat sekolah negeri yang memiliki fasilitas dan bangunan yang lebih memadai.
Sebagian orang tua masih menyakini bahwa anak-anak mereka yang bersekolah di sekolah agama akan memiliki pekerti yang baik dan paham akan ilmu agama.
Lilhatlah!
Ruang kelas yang tak memadai.
Perpustakaan yang seadanya.
Semua itu tidak akan pernah menyurutkan semangat siswa atau pun para pengajarnya.
Mereka terus berkarya.
Dengan segala keterbatasan yang ada. Dengan semua rintangan yang ada di depan mata.
Sayang, saya tak bertemu dengan mujahid-mujahid cilik, yang insyaAllah, kelak akan mengubah peradaban dunia.
d^_^b
Tidak ada komentar:
Posting Komentar