Selasa, 22 Januari 2013

[perjalanan] Sejenak di Separi


Desa Separi, terletak di tepian sungai Mahakam. Di dekat daerah tambang yang berpenduduk asli orang Kutai. Sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan pekerja tambang. Menuju desa ini, lumayan membuat badan bergoyang. Sebab jalan yang dilalui penuh lubang dan berdebu. Meskipun di kiri kanan, kadang kala disuguhi pemandangan indah nan menghibur mata.



Untuk memasuki desa ini, ada dua jalur. Jalur tambang dan jalur umum. Tentu saja, kami memilih jalan umum. Jalan berbatu yang di kiri kanannya ditumbuhi pohon berdaun rimbun. 



Di desa ini, hanya ada dua sekolah. Satu sekolah dasar negeri dan satu sekolah lanjutan, yaitu SMP SPT Separi. Sekolah yang berdiri pada tanggal 25 Juli 1986 ini memiliki 11 orang guru dan 123 siswa. Sebagian besar penduduknya merupakan petani dan pekerja tambang.


Saat pustakawan mewakili sekolah menerima bantuan buku-buku bacaan fiksi dan koran. 

Di desa tersebut, tak ada toko buku. Mereka biasa membelinya dari para pedagang yang berjualan di setiap hari pasar. Biasanya setiap malam Rabu, setiap minggunya. Buku-buku yang dijual pun sangat terbatas, dengan kualitas yang belum memadai.

Mereka juga kesulitan mendapatkan koran untuk membuat kliping sebab hampir tak ada yang berlangganan koran. Letak desa yang jauh dari 'peradaban' membuat akses mereka terhambat.

Di perpustakaan yang menyatu dengan ruang UKS, hanya terisi buku-buku pelajaran saja. Koleksi buku yang semacam itu membuat para siswa masih enggan berkunjung ke perpustakaan. Belakangan, sambil menunggu bantuan buku yang insyaAllah akan segera tiba, mereka memaksimalkan mading sekolah.


d^_^b

4 komentar: