Selasa, 10 Januari 2017

SILARIANG - minggat atas nama cinta



Silariang

Bukan kata yang asing buat saya sejak saya kecil.

Saya memiliki keluarga yang menjadi salah satu pelakunya.

Mereka saling mencintai. 
Namun status kebangsawan dan orang biasa membuat jatuh cinta pun tak mudah.
Tak pernah ada kata setuju untuk sebuah pernikahan.


Mereka pun minggat atas nama cinta
Merantau ke Balikpapan 
Membangun keluarga
Tanpa restu orang tua
Di dalam hati selalu terkenang akan kampung halaman, tapi mereka tak bisa kembali
Badik selalu menanti

Hingga mereka menua
orang-orang tua pun sudah tiada
Nyawa tak lagi menjadi bayaran atas kelakuan mereka yang mempermalukan keluarga
Siri' pun punya harga 

Bertahun-tahun tante saya berusaha menebus diri dengan memenuhi apapun yang pihak keluarga mereka inginkan.

Berekor-ekor sapi
Pergi ke tanah suci
dan entah apalagi

Hanya untuk bisa pulang, menjejakkan kaki kembali 

Kini sepasang kekasih silariang itu telah tiada
kembali ke rumah Allah
dengan bahagia
di tanah kelahiran
setelah berhasil menebus diri

Sungguh!
cara pulang yang tak mudah pun tak murah

----

Lahir dan besar di Balikpapan tentu membuat saya mengetahui adat dan istiadat kedua orang tua saya melalui cerita-cerita mereka. 

Cerita silariang sendiri saya dapatkan dari mama. Banyak alasan mereka terpaksa melakukannya. Entah karena perbedaan kasta. Entah karena uang panai. Entah karena dijodohkan dengan orang yang tak dicintai. Entah karena apa lagi.

Dahulu, keluarga orang yang anak/adik/keponakannya melarikan diri bersama kekasihnya bisa membunuh mereka dimana pun mereka ditemukan. Menjaga siri' lebih besar daripada memaafkan. 

Tapi, belakangan saya sudah jarang mendengarnya. 

Sampai saya melihat promo film ini di laman facebook saya

Dahulu saya selalu beranggapan cerita-cerita semacam itu adalah hal yang romantis. Meninggalkan segalanya demi orang yang dicintai.
Namun lambat laun saya pun mengerti, setelah bersama dan jauh dari keluarga, di situlah sesungguhnya cerita baru bermula. 

Meskipun hidup mereka tampak sempurna, pasti akan selalu ada sisi kosong yang tak mampu terisi dengan apa pun selain orang-orang yang telah mereka tinggalkan. 

Sisi kosong yang kerap melahirkan penyesalan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar